GBP/USD Memantul dari Terendah Tahun, Tidak Ada Tindak Lanjut di Tengah Kegelisahan Rusia-Ukraina
- GBP/USD turun ke terendah baru 2022 pada hari Senin di tengah eskalasi lebih lanjut perang Rusia-Ukraina.
- Pergerakan dana global ke aset-aset yang lebih aman terus menguntungkan safe-haven USD dan memberikan tekanan ke bawah pada GBP/USD.
- Pembeli USD mengambil jeda singkat dan membantu pasangan mata uang ini untuk rebound lebih dari 50 pips dari terendah harian.
Pasangan GBP/USD memulihkan tenaga yang sebelumnya hilang dari terendah baru tahun dan naik ke ujung atas kisaran perdagangan intraday, di sekitar wilayah 1,3225 dalam satu jam terakhir.
Pasangan mata uang ini menambah penurunan minggu lalu dan mengalami beberapa tindak lanjut aksi jual selama awal perdagangan pada hari Senin di tengah sentimen bullish kuat di sekitar dolar AS. Situasi yang memburuk di Ukraina terus membebani sentimen investor, yang terbukti dari sell-off berkepanjangan di pasar ekuitas global. Itu, pada gilirannya, mendorong permintaan aset-aset safe-haven tradisional dan mendorong USD ke level tertinggi sejak Mei 2020.
Dalam perkembangan terbaru, pasukan Rusia mengintensifkan serangan terhadap Ukraina dan meningkatnya sanksi Barat juga tidak banyak menghalangi agresi Rusia. Apalagi, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa perang di Ukraina akan terus berlanjut. Terlepas dari itu, sebagian besar rincian ketenagakerjaan bulanan AS Jumat yang optimis lebih jauh bertindak sebagai pendorong untuk greenback. Itu dilihat sebagai faktor utama di balik penurunan pasangan GBP/USD ke level-level di bawah 1,3200 untuk pertama kalinya sejak 20 Desember.
NFP menunjukkan bahwa ekonomi AS menambahkan 678 ribu pekerjaan pada bulan Februari, lebih baik dari estimasi konsensus 400 ribu. Selain itu, angka bulan sebelumnya direvisi lebih tinggi menjadi 481 ribu dari 467 ribu yang dilaporkan sebelumnya dan tingkat pengangguran turun lebih besar dari yang diantisipasi, ke 3,8% dari 4,0% di Januari. Itu, sebagian besar, membantu mengimbangi data pertumbuhan upah yang mengecewakan, menunjukkan bahwa Penghasilan Per Jam Rata-Rata tetap datar selama bulan yang dilaporkan.
Namun, pembeli USD mengambil nafas di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan mengadopsi sikap kebijakan yang kurang agresif untuk memerangi inflasi yang tetap tinggi setelah perkembangan geopolitik baru-baru ini. Itu, bersama dengan penurunan imbal hasil obligasi Pemerintah AS, membatasi kenaikan USD dan membantu pasangan GBP/USD untuk menemukan beberapa support di level-level yang lebih rendah. Meskipun demikian, pemulihan signifikan apa pun tampaknya masih sulit karena fokus pasar tetap terpaku pada eskalasi konflik Rusia-Ukraina.