Pasar Saham Asia: Nikkei Mencatat Penurunan Harian Terbesar Sejak 27 Januari karena Kekhawatiran Rusia

Saham Asia telah berada di bawah tekanan pada awal pekan ini dalam awal yang gelisah di pasar keuangan karena kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan di sekitar Ukraina dan meningkatnya hambatan inflasi global. 

Rata-rata saham Nikkei membukukan penurunan persentase intraday terbesar sejak 27 Januari dan jatuh di bawah level 27.000 untuk pertama kalinya sejak 31 Januari. Topix (TOPIX) yang lebih luas turun sebesar 2,02% menjadi 1.923,07. Langkah-langkah itu telah menggemakan sentimen yang dirasakan di AS pada hari Jumat atas eskalasi dramatis sehubungan dengan prospek invasi Rusia dan penumpukan militer besar-besaran di dekat perbatasan Ukraina. 

Wall Street berakhir turun tajam pada hari Jumat untuk 2 sesi berturut-turut S&P 500 turun 1,9% jumat menjadi 4.418,64 dan turun 1,8% untuk pekan ini. Nasdaq Composite kehilangan  2,8% menjadi 13.791,15 dan turun 2,2% untuk minggu ini. Dow Jones Industrial Average mundur 1,4% menjadi 34.738,06, mengakhiri minggu 1% lebih rendah.

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara pada akhir pekan ketika ketegangan tumbuh menjadi crescendo dan seruan itu telah dianggap sebagai upaya terakhir untuk menangkis invasi Rusia ke Ukraina. Namun, tidak ada penghiburan yang ditemukan di sini mengingat bahwa "tidak ada perubahan mendasar" terhadap krisis yang memburuk menurut seorang pejabat senior AS, memberi pengarahan kepada wartawan. Pejabat itu mengatakan kepada wartawan bahwa AS dan Rusia telah sepakat untuk tetap terlibat dalam beberapa hari mendatang "tetapi Rusia dapat memutuskan untuk melanjutkan aksi militer."