IHSG Dibuka dengan Gap Bawah yang Besar di Bawah 6.000, Mencoba Bangkit di Sesi Kedua
- IHSG dibuka dengan gap bawah 6.000 dan sempat dihentikan perdagangannya secara temporer oleh BEI.
- Pemerintah Indonesia akan menempuh jalur negosiasi terkait tarif yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump.
- IHK Indonesia untuk bulan Maret 2024 naik 1,65%, tidak memberikan dorongan signifikan untuk pasar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia berada di 5.985,60 pada saat berita ini ditulis. IHSG kembali dibuka setelah libur panjang cuti bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Indeks dibuka dengan gap bawah 5.914,28 dan sempat mencatatkan terendah hari 5.882,60. Level tersebut merupakan terendah baru 2025 dan juga level terendah sejak 22 Juni 2021. Gap bawah pada pembukaan ini membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan sementara (trading halt) selama 30 menit. Setelah perdagangan dilanjutkan kembali, indeks naik ke tertinggi hari 6.030,36 menuju penutupan sesi pertama, meskipun belum mampu menutup gap.
Indeks-indeks saham dibuka dengan gap bawah. Indeks INFOBANK15 dibuka dengan gap bawah di 910,11 dan naik memasuki sesi kedua meskipun belum menutup gapnya. Lima saham bank dalam indeks ini diperdagangkan dengan pola yang sama. BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, dan BRIS dibuka dengan gap bawah dan mencoba bangkit di sesi kedua meskipun belum bisa menutup gap pembukaan.
Kinerja seperti ini sudah diprakirakan oleh pasar karena beberapa hari terakhir hampir seluruh indeks-indeks di seluruh dunia berada di zona merah di balik keriuhan pengumuman tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk impor dari mitra-mitra dagangnya. Tarif impor dasar 10% untuk semua barang impor dan tarif timbal balik yang berbeda-beda antara 10-49%. Untuk tarif impor barang dari Indonesia, Amerika menerapkan tarif sebesar 32%.
Indonesia Memilih Negosiasi dalam Menghadapi Tarif dari AS
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, merespon tarif dengan mendorong beberapa kesepakatan dengan beberapa negara ASEAN untuk mengkalibrasi sikap besama dan mengutamakan negosiasi. Sementara Presiden Republik Indonesia (RI), Probowo Subianto, melakukan kunjungan ke Malaysia untuk menemui Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, pada hari Minggu, 6 April 2025 untuk membahas tarif yang kenakan oleh Amerika Serikat.
Sebelumnya hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia merilis data Inflasi. Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia untuk bulan Maret 2024 naik 1,65% pada basis bulanan yang naik dari -0,48 pada bulan sebelumnya. Namun demikian, angkanya lebih rendah dari konsensus 1,79%. Sedangkan untuk basis tahunan, IHK Indonesia untuk bulan yang sama naik 1,03% dari -0,09% pada periode sebelumnya. Data ini tampak tidak memengaruhi indeks secara signifikan karena tertutupi oleh keriuhan tarif Amerika Serikat.
Terendah Hari ini Memperkuat Tren Menurun Indeks
IHSG sendiri sudah berada dalam tren menurun, seperti yang diindikasikan oleh posisi indeks yang jauh di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang saat ini di 7.189,74. Dan terendah yang dibuat indeks hari ini diindikasikan sebagai lower low baru dari struktur lower lows dan lower highs. Struktur ini memperjelas tren menurun. Jika indeks ingin membalikkan tren menurun, tugas pertama yang perlu dilakukan adalah menutup gap pembukaan ini ke area 6.500. Jika indeks terus turun di bawah 6.000, IHSG akan mengekspos level-level Mei 2021 dan akhir 2020.
Grafik Harian IHSG
pertanyaan umum seputar Tarif
Meskipun tarif dan pajak keduanya menghasilkan pendapatan pemerintah untuk mendanai barang dan jasa publik, keduanya memiliki beberapa perbedaan. Tarif dibayar di muka di pelabuhan masuk, sementara pajak dibayar pada saat pembelian. Pajak dikenakan pada wajib pajak individu dan perusahaan, sementara tarif dibayar oleh importir.
Ada dua pandangan di kalangan ekonom mengenai penggunaan tarif. Sementara beberapa berpendapat bahwa tarif diperlukan untuk melindungi industri domestik dan mengatasi ketidakseimbangan perdagangan, yang lain melihatnya sebagai alat yang merugikan yang dapat berpotensi mendorong harga lebih tinggi dalam jangka panjang dan menyebabkan perang dagang yang merusak dengan mendorong tarif balas-membalas.
Selama menjelang pemilihan presiden pada November 2024, Donald Trump menegaskan bahwa ia berniat menggunakan tarif untuk mendukung perekonomian AS dan produsen Amerika. Pada tahun 2024, Meksiko, Tiongkok, dan Kanada menyumbang 42% dari total impor AS. Dalam periode ini, Meksiko menonjol sebagai eksportir teratas dengan $466,6 miliar, menurut Biro Sensus AS. Oleh karena itu, Trump ingin fokus pada ketiga negara ini saat memberlakukan tarif. Ia juga berencana menggunakan pendapatan yang dihasilkan melalui tarif untuk menurunkan pajak penghasilan pribadi.