确认您不是来自美国或菲律宾

在此声明,本人明确声明并确认:
  • 我不是美国公民或居民
  • 我不是菲律宾居民
  • 本人没有直接或间接拥有美国居民10%以上的股份/投票权/权益,和/或没有通过其他方式控制美国公民或居民。
  • 本人没有直接或间接的美国公民或居民10%以上的股份/投票权/权益的所有权,和/或受美国公民或居民其他任何方式行使的控制。
  • 根据FATCA 1504(a)对附属关系的定义,本人与美国公民或居民没有任何附属关系。
  • 我知道做出虚假声明所需付的责任。
就本声明而言,所有美国附属国家和地区均等同于美国的主要领土。本人承诺保护Octa Markets Incorporated及其董事和高级职员免受因违反本声明而产生或与之相关的任何索赔。
我们致力于保护您的隐私和您个人信息的安全。我们只收集电子邮件,以提供有关我们产品和服务的特别优惠和重要信息。通过提交您的电子邮件地址,您同意接收我们的此类信件。如果您想取消订阅或有任何问题或疑虑,请联系我们的客户支持。
Octa trading broker
开通交易账户
Back

Kurs Rupiah Indonesia versus Dolar AS, yang Terlemah terhadap Mata Uang Asia Lainnya, Kini Melayang di 16.583

  • Utang luar negeri Indonesia melonjak tujuh kali lipat dibandingkan saat krisis moneter 1998.
  • Faktor domestik turut menekan Rupiah, membuatnya tertinggal dibandingkan mata uang negara Asia lainnya di tengah sentimen negatif dari kebijakan tarif Trump.
  • Inflasi AS yang lebih tinggi dari ekspektasi memicu kekhawatiran stagflasi, menekan Dolar AS dan mendorong investor beralih ke aset safe-haven seperti Emas dan Yen Jepang.

Kurs Rupiah Indonesia (IDR) melayang di sekitar 16.583 melawan Dolar AS (USD) saat pasar keuangan Indonesia ditutup untuk merayakan hari Raya Idul Fitri di hari Senin ini. Pasar akan kembali dibuka pada 8 April. Pasangan mata uang USD/IDR melemah sekitar 20 poin atau turun 0,12% pada saat berita ini ditulis.

Namun, secara keseluruhan Rupiah masih tampak melemah terhadap mata uang Paman Sam. Sebelumnya pernah mendekati level 1998 saat krisis moneter terjadi. Hardjuno Wiwoh, Pengamat Hukum dan Pembangunan, menyebutkan dalam pernyataan resminya, pada hari Sabtu lalu bahwa pada tahun 1998 total utang luar negeri Indonesia sebesar 70 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp1.165 triliun, tapi sekarang, dengan kurs yang sama, utang luar negeri Indonesia sudah melampaui 500 miliar dolar AS, atau sekitar Rp8.325 triliun. Angkanya naik hingga tujuh kali lipat, tegasnya. 

Fakta tersebut menunjukkan bahwa nilai Rupiah saat ini belum sepenuhnya mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia. Dengan kata lain, nilai tukar saat ini belum benar-benar merefleksikan tekanan riil terhadap Rupiah.

Hardjuno menambahkan bahkan aset terbaik kita, seperti Danantara, belum tentu cukup untuk melunasi seluruh utang luar negeri yang sudah menembus Rp8.325 triliun. Ini tentu jadi perhatian serius. Jika aset andalan negara saja tak mampu menutup utang, maka kita harus lebih waspada.

Pemangkasan anggaran negara oleh Presiden RI Prabowo Subianto merupakan langkah yang bagus. “Tapi apa selanjutnya? Kita butuh rencana besar yang konkret dan berani, bukan sekadar respons jangka pendek. Saatnya bicara jujur dan transparan—ini soal masa depan negara. Dibutuhkan solusi yang menyeluruh dan realistis,” pungkasnya.

Bukan hanya terhadap Dolar AS, Rupiah juga melemah signifikan terhadap berbagai mata uang lainnya. Pelemahan ini membuat Rupiah semakin kehilangan daya saing di pasar internasional, dengan nilainya yang terus tergerus.

Rupiah tidak hanya tertekan oleh sentimen perang dagang Trump. Faktor-faktor domestik juga ikut memperberat langkah mata uang Indonesia, membuat performanya tertinggal dibandingkan mata uang negara Asia lainnya, lapor Bloomberg.

Dari AS, Departemen Perdagangan melaporkan bahwa Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) naik 0,3% di bulan Februari, atau 2,5% dibanding tahun lalu—sesuai prakiraan pasar. Tapi yang menarik, inflasi inti (yang tidak termasuk makanan dan energi) naik 0,4%, kenaikan bulanan terbesar sejak Januari 2024, mendorong inflasi tahunan ke 2,8%.

Belanja konsumen meningkat 0,4% setelah revisi penurunan 0,3% di Januari, sementara pendapatan pribadi melonjak 0,8% pada bulan yang sama. Sementara itu, survei University of Michigan menunjukkan ekspektasi inflasi 12 bulan ke depan melonjak ke level tertinggi dalam hampir 2,5 tahun. Hal ini semakin memicu kekhawatiran stagflasi dan menekan Dolar AS.

Sentimen investor juga masih terbebani oleh ketidakpastian yang ditimbulkan oleh tarif Trump. Presiden AS, Donald Trump, membuat pasar bergejolak minggu lalu dengan mengenakan tarif 25% pada semua mobil yang diproduksi di luar Amerika. Selain itu, laporan akhir pekan mengindikasikan bahwa Trump mempertimbangkan tarif lebih tinggi untuk beberapa negara, yang direncanakan mulai berlaku pada 2 April. Di tengah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi, hal ini mendorong arus modal ke aset-aset safe-haven seperti Emas dan Yen Jepang, menjauh dari Dolar AS. Kekhawatiran akan terjadinya resesi di AS telah menekan Dolar AS, yang tentunya juga akan menyeret pergerakan USD/IDR.
 

Uang Beredar M4 (Thn/Thn) Inggris Februari Merosot ke 3.8% dari Sebelumnya 4.1%

Uang Beredar M4 (Thn/Thn) Inggris Februari Merosot ke 3.8% dari Sebelumnya 4.1%
了解更多 Previous

Penjualan Ritel (Thn/Thn) Yunani Januari: 1.9% versus -5.4%

Penjualan Ritel (Thn/Thn) Yunani Januari: 1.9% versus -5.4%
了解更多 Next