确认您不是来自美国或菲律宾

在此声明,本人明确声明并确认:
  • 我不是美国公民或居民
  • 我不是菲律宾居民
  • 本人没有直接或间接拥有美国居民10%以上的股份/投票权/权益,和/或没有通过其他方式控制美国公民或居民。
  • 本人没有直接或间接的美国公民或居民10%以上的股份/投票权/权益的所有权,和/或受美国公民或居民其他任何方式行使的控制。
  • 根据FATCA 1504(a)对附属关系的定义,本人与美国公民或居民没有任何附属关系。
  • 我知道做出虚假声明所需付的责任。
就本声明而言,所有美国附属国家和地区均等同于美国的主要领土。本人承诺保护Octa Markets Incorporated及其董事和高级职员免受因违反本声明而产生或与之相关的任何索赔。
我们致力于保护您的隐私和您个人信息的安全。我们只收集电子邮件,以提供有关我们产品和服务的特别优惠和重要信息。通过提交您的电子邮件地址,您同意接收我们的此类信件。如果您想取消订阅或有任何问题或疑虑,请联系我们的客户支持。
Octa trading broker
开通交易账户
Back

USD/IDR Memantul dari SMA 50 Hari, Rupiah Masih Menempel Di Atas Level 16.450-an

  • USD/IDR bergerak menjauh dari level 16.350, yang saat ini tengah bergerak di atas level 16.450-an.
  • Fokus utama tertuju pada keputusan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed yang dirilis hari Rabu.
  • Para ekonom mengharapkan BI dan The Fed untuk mempertahankan suku bunganya di level saat ini.

Pasangan mata uang USD/IDR memantul ke 16.470 dari indikator Simple Moving Average (SMA) 50 periode pada grafik harian pada saat berita ini ditulis di sesi Asia. Dalam perdagangan kemarin, Rupiah Indonesia ditutup melemah terhadap Dolar AS (USD) di 16.339, dan pada perdagangan hari Selasa ini, kurs Rupiah dibuka di 16.358. Hari ini, USD/IDR diprakirakan akan bergerak di kisaran 16.350-16.470.

Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia di bulan Februari turun ke level USD 3,12 miliar versus surplus USD 3,45 Miliar yang tercatat pada Januari, namun jauh meningkat bila dibandingkan dengan jumlah surplus USD 833 juta pada Februari 2024. Jumlah ini melampaui ekspektasi konsensus di USD 2,45 miliar. Peningkatan surplus secara tahunan, didorong oleh pertumbuhan ekspor sebesar 14,05% YoY versus 4,68% YoY pada bulan Januari, yang merupakan pertumbuhan tertinggi sejak Januari 2023. Impor 2,3% YoY versus -2,73% YoY pada bulan Januari.

Para pedagang menunggu Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia yang akan dirilis pada hari Rabu, 19 Maret. Reuters melaporkan, dari survei yang dilakukan kepada para ekonom, sebagian mengharapkan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga di level 5,75% demi melindungi kurs Rupiah turun lebih jauh di tengah meningkatnya perang dagang global. Para ekonom ini mengharapkan pemangkasan akan dilakukan di kuartal mendatang guna menopang perekonomian Indonesia. 

Menurut Josua Pardede, kepala ekonom Permata Bank, “Dampak risiko perang dagang sudah mulai terasa di pasar keuangan, dengan banyak investor mengadopsi pendekatan risk-off, yang memicu arus modal keluar.” Kemudian ia melanjutkan “Kondisi ini tentu akan memengaruhi stabilitas nilai tukar Rupiah.”

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja USD terhadap enam mata uang utama, diperdagangkan di sekitar 103,33 saat berita ini ditulis. Dolar AS melemah akibat data ekonomi AS yang mengecewakan dan ketidakpastian yang dipicu oleh ancaman tarif Trump. Kekhawatiran atas perlambatan belanja konsumen berkembang setelah data Penjualan Ritel AS Februari tumbuh di bawah ekspektasi. Sementara itu, pasar secara luas memprakirakan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan kebijakan moneternya dalam keputusan yang akan diumumkan pada hari Rabu.

Di AS, Biro Sensus melaporkan bahwa Penjualan Ritel pada bulan Februari naik 0,2% menjadi $722,7 miliar, di bawah ekspektasi 0,7%, setelah mengalami penurunan 1,2% di bulan Januari. Secara tahunan, penjualan ritel tumbuh 3,1%.

Selain itu, Indeks Manufaktur NY The Fed Empire State pada bulan Maret merosot, memicu kekhawatiran bahwa ekonomi AS berisiko mengalami resesi. Data ini menunjukkan penurunan ke 20 dari kenaikan ke 5,7 pada bulan Februari, jauh di bawah ekspektasi yang mengharapkan penurunan ke 1,9.

Sejumlah data AS akan dicermati pada sesi perdagangan Amerika. Izin Mendirikan Bangunan, Pembangunan Perumahan Baru, dan Produksi Industri berpotensi memberikan sedikit dorongan pada USD. Namun, fokus yang lebih besar akan tertuju pada keputusan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed pada hari Rabu, keputusan kebijakan akan menentukan pergerakan pasangan mata uang USD/IDR selanjutnya.
 

Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Menarik Beberapa Pembeli Mendekati $34,00 di Tengah Ketidakpastian Ekonomi dan Risiko Geopolitik

Harga perak (XAG/USD) melanjutkan kenaikannya ke sekitar $33,90, level tertinggi sejak 30 Oktober 2024, selama jam perdagangan sesi Asia pada hari Selasa, didorong oleh Dolar AS (USD) yang lebih lemah
了解更多 Previous

Opsi Valas yang Kedaluwarsa untuk NY Cut pada 18 Maret

Jatuh tempo opsi Valas untuk 18 Mar NY pada pukul 10:00 Waktu Timur melalui DTCC dapat ditemukan di bawah.
了解更多 Next