确认您不是来自美国或菲律宾

在此声明,本人明确声明并确认:
  • 我不是美国公民或居民
  • 我不是菲律宾居民
  • 本人没有直接或间接拥有美国居民10%以上的股份/投票权/权益,和/或没有通过其他方式控制美国公民或居民。
  • 本人没有直接或间接的美国公民或居民10%以上的股份/投票权/权益的所有权,和/或受美国公民或居民其他任何方式行使的控制。
  • 根据FATCA 1504(a)对附属关系的定义,本人与美国公民或居民没有任何附属关系。
  • 我知道做出虚假声明所需付的责任。
就本声明而言,所有美国附属国家和地区均等同于美国的主要领土。本人承诺保护Octa Markets Incorporated及其董事和高级职员免受因违反本声明而产生或与之相关的任何索赔。
我们致力于保护您的隐私和您个人信息的安全。我们只收集电子邮件,以提供有关我们产品和服务的特别优惠和重要信息。通过提交您的电子邮件地址,您同意接收我们的此类信件。如果您想取消订阅或有任何问题或疑虑,请联系我们的客户支持。
Octa trading broker
开通交易账户
Back

USD/IDR Masih Tertekan, Rupiah Indonesia Sempat Sentuh Level 16.250

  • Pasangan mata uang USD/IDR memantul dari level support 16.250, hingga mencapai 16.330-an sejauh ini.
  • Keterlambatan penerbitan laporan APBN Indonesia bulan Januari 2025 membuat para investor gelisah.
  • Kekhawatiran terhadap memburuknya perekonomian AS akan membuat Greenback terus mengalami aksi jual.

Rupiah Indonesia (IDR) memantul dari level support 16.250 terhadap Dolar AS (USD) pada perdagangan di sesi Asia, yang sekarang tengah bergerak di 16.330-an sejauh ini. Pasangan mata uang USD/IDR ditutup lebih rendah pada hari Rabu di 16.287 dari level pembukaanya di 16.386. Selain karena melemahnya Dolar AS akibat data ADP yang lemah dan membaiknya sentimen risiko, penguatan Rupiah ini juga didorong oleh aksi jual USD yang dilakukan bank-bank Asing.

Para investor gelisah karena keterlambatan penerbitan laporan bulanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 Indonesia untuk periode Januari. Keterlambatan ini telah memicu kekhawatiran atas kondisi keuangan pemerintah setelah Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan perombakan besar-besaran dalam rencana belanja dan pendapatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri, seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg.

Hingga hari Rabu, pemerintah Indonesia belum menerbitkan laporan saldo APBN per Januari 2025. Menurut Kementerian Keuangan, keterlambatan ini disebabkan oleh jadwal yang padat. Keterlambatan ini telah menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan pemerintah untuk mengelola keuangan negara secara efektif, yang memunculkan sentimen risk-off di pasar.

Sementara itu, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia (BI) meningkatkan insentif Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) untuk dana pihak ketiga (DPK) menjadi 5% mulai 1 April 2025. Dengan demikian, likuiditas perbankan yang tersedia diharapkan akan meningkat. Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, kebijakan ini bertujuan untuk mendorong kredit perbankan ke sektor riil, terutama ke sektor-sektor yang memiliki dampak besar pada penciptaan lapangan kerja.

Di Amerika, Laporan Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS untuk bulan Februari mencatat penambahan 77.000 lapangan pekerjaan baru, jauh di bawah prakiraan sebesar 140.000. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan dengan penambahan 186.000 lapangan pekerjaan pada bulan Januari.

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur USD terhadap enam mata uang utama, diperdagangkan di sekitar 104,30-an pada saat berita ini ditulis. Greenback terus tertekan karena meningkatnya kekhawatiran terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi AS setelah rilis data data ADP AS yang lebih lemah dari yang diharapkan. Selain itu, Dolar AS juga tertekan karena membaiknya sentimen risiko di pasar keuangan setelah Trump melakukan perubahan pada tarif untuk mengecualikan penerapan tarif sebesar 25% pada produsen mobil Meksiko dan Kanada selama satu bulan.

Dengan semakin tingginya harapan terhadap pemangkasan suku bunga The Fed di saat ekonomi AS memburuk, DXY mungkin akan melemah dan jika tekanan jual terus berlanjut, indeks ini berpotensi mencapai level 103,00 dalam waktu dekat, yang akan membuat Rupiah Indonesia bisa terus mempertahankan penguatannya.
 

EUR/JPY Melanjutkan Kenaikan di Atas 161,00 Menjelang Keputusan Suku Bunga ECB

Pasangan EUR/JPY melanjutkan rally ke sekitar 161,15 selama awal sesi Eropa.
了解更多 Previous

Valas Hari Ini: Perhatian Pasar Beralih ke Keputusan Kebijakan ECB

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Kamis, 6 Maret: Setelah hari perdagangan yang sangat volatil, pasar finansial tetap relatif tenang di awal hari Kamis saat para investor menunggu pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB)
了解更多 Next