Bijih Besi Naik karena Masalah Pasokan – ING

Harga bijih besi melonjak ke level tertinggi sejak Oktober 2024 dengan harga mendekati $108/t pagi ini karena siklon tropis di Australia meningkatkan kekhawatiran terhadap gangguan pasokan. 

Permintaan dari Tiongkok tetap Stabil

"Siklon Zelia diprakirakan akan semakin kuat saat menuju wilayah Pilbara di Australia dan diprakirakan akan menghantam dekat Port Hedland. Otoritas pelabuhan mengatakan mereka akan menutup semua operasi malam ini, membersihkan semua dermaga. Pilbara telah mengalami curah hujan di atas rata-rata dalam beberapa bulan terakhir yang telah mempengaruhi level-level produksi kuartal pertama penambang."

"Laporan terbaru dari Asosiasi Industri Nikel Filipina menunjukkan bahwa output bijih nikel negara tersebut dapat meningkat sebesar 10-15% pada tahun 2025, setelah penurunan yang terlihat tahun lalu. Permintaan bijih nikel telah kuat dari Indonesia karena smelter domestik menghadapi kekurangan bijih karena masalah perizinan pemerintah. Sementara itu, permintaan dari Tiongkok juga tetap stabil. Namun, pembuat undang-undang di Filipina telah mengajukan RUU untuk melarang/membatasi ekspor mineral mentah untuk mendukung industri hilir, yang mungkin akan menjaga pasokan bijih nikel tetap ketat."

"Laporan COTR LME terbaru menunjukkan bahwa para investor meningkatkan posisi bullish bersih mereka pada tembaga sebesar 5.224 lot selama enam minggu berturut-turut menjadi 73.763 lot untuk minggu yang berakhir pada tanggal 7 Februari, posisi beli bersih tertinggi sejak 1 November 2024. Pergerakan serupa terlihat pada aluminium, dengan para spekulan meningkatkan taruhan bullish bersihnya sebesar 2.109 lot menjadi 119.588 lot selama minggu pelaporan terakhir. Ini merupakan taruhan bullish tertinggi sejak minggu yang berakhir pada tanggal 15 November 2024. Untuk seng, para manajer uang meningkatkan taruhan bullish bersih sebesar 2.992 lot setelah menurun selama dua minggu berturut-turut menjadi 28.167 lot pada hari Jumat lalu."