Dolar AS Datar Menjelang Data NFP AS
- Dolar AS diperdagangkan beragam pada hari Jumat ini menjelang rilis Nonfarm Payrolls AS.
- Pasar mengharapkan data Nonfarm Payrolls yang lebih lemah untuk memicu lebih banyak ekspektasi pemangkasan suku bunga dari The Fed.
- Indeks Dolar AS (DXY) kembali mendekati support penting di 107,35 dan bisa menembusnya jika laporan NFP lebih lemah.
Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja Dolar AS terhadap enam mata uang utama, diperdagangkan di 107,65 pada saat berita ini ditulis di hari Jumat, sedikit lebih rendah menjelang rilis laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan Januari. Konsensus memprakirakan laporan yang jauh lebih lemah, mengingat angka ekonomi AS terbaru yang menunjukkan perlambatan atau konsolidasi di pasar tenaga kerja. Angka Nonfarm Payrolls yang jauh lebih lemah dapat memicu harapan untuk pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) lebih dari dua kali pada tahun 2025.
Ekspektasi untuk data Nonfarm Payrolls adalah 170.000 pekerja baru dalam sebulan dibandingkan dengan 256.000 di bulan Desember. Prakiraan berkisar antara 105.000 untuk prakiraan terendah dan 240.000 untuk prakiran tertinggi. Setiap laporan di bawah 105.000 akan memicu pelemahan signifikan Dolar AS (USD) dan mungkin melihat DXY turun di bawah 107,00.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Laporan NFP AS dan Tidak Ada yang Lainnya
- Pada pukul 13:30 GMT (20:30 WIB), laporan Nonfarm Payrolls AS untuk bulan Januari akan dirilis:
- Data Nonfarm Payrolls diprakirakan akan mencapai 170.000, dari 256.000 di bulan Desember.
- Rata-rata Upah Per Jam Bulanan diprakirakan tetap tidak berubah di 0,3%.
- Tingkat Pengangguran diprakirakan tetap stabil di 4,1%.
- Pada pukul 14:25 GMT (21:25 WIB), Gubernur The Fed Michelle Bowman menyampaikan pidato tentang regulasi bank di Konferensi Eksekutif Bank Asosiasi Bankir Wisconsin 2025.
- Pada pukul 17:00 GMT (Sabtu, 00:00 WIB), Gubernur The Fed Adriana Kugler berbicara tentang "Kewirausahaan dan Produktivitas Agregat" di Forum Ekonomi Miami 2025 di Miami, Florida.
- Ekuitas mencari arah pada hari Jumat, melakukan kenaikan dan penurunan kecil di pasar Eropa. Kontrak berjangka AS hampir datar pada hari ini.
- Alat CME FedWatch memproyeksikan peluang 85,5% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan berikutnya di tanggal 19 Maret.
- Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun diperdagangkan di sekitar 4,43%, pulih dari level terendah baru tahunan di 4,40% yang dicetak pada hari Rabu.
Analisis Teknis Indeks Dolar AS: Tidak Ada Bantuan yang Terlihat
Indeks Dolar AS (DXY) sedang dalam posisi sulit saat ini. Penerapan tarif saat ini dari Presiden AS Donald Trump tidak secara jelas memiliki dampak yang sama pada Greenback seperti pada bulan Maret 2018, ketika tarif pertama pada Tiongkok diterapkan. Pasar malah lebih memilih untuk melihat imbal hasil AS yang turun dan data ekonomi AS yang mulai membuka ruang untuk terjadinya pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve lebih dari dua kali tahun ini. Jika laporan NFP pada hari Jumat ini jauh lebih lemah, maka akan mengharapkan pasar untuk memperhitungkan pemangkasan suku bunga oleh The Fed sebanyak tiga kali untuk tahun 2025 dan DXY jatuh ke 106,00.
Di sisi atas, hambatan pertama di 109,30 (tertinggi 14 Juli 2022 dan garis tren naik) sempat terlampaui tetapi tidak bertahan pada hari Senin. Setelah level tersebut direbut kembali, level berikutnya yang harus dicapai sebelum naik lebih jauh tetap berada di 110,79 (tertinggi 7 September 2022).
Di sisi bawah, tertinggi 3 Oktober 2023 di 107,35 masih bertindak sebagai support, sementara Relative Strength Index (RSI) telah menggunakan tiga hari terakhir yang cukup tenang untuk jeda sejenak dan sekarang memiliki lebih banyak ruang untuk menarik DXY lebih rendah. Oleh karena itu, perhatikan 106,52 (tertinggi 16 April 2024) atau bahkan 105,98 (resistance pada Juni 2024 dan Simple Moving Average 100-hari) sebagai level support yang lebih baik.
Indeks Dolar AS: Grafik Harian
Pertanyaan Umum Seputar Dolar AS
Dolar AS (USD) adalah mata uang resmi Amerika Serikat, dan mata uang 'de facto' di sejumlah besar negara lain tempat mata uang ini beredar bersama mata uang lokal. Dolar AS adalah mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia, mencakup lebih dari 88% dari seluruh perputaran valuta asing global, atau rata-rata $6,6 triliun dalam transaksi per hari, menurut data dari tahun 2022. Setelah perang dunia kedua, USD mengambil alih posisi Pound Sterling Inggris sebagai mata uang cadangan dunia. Selama sebagian besar sejarahnya, Dolar AS didukung oleh Emas, hingga Perjanjian Bretton Woods pada tahun 1971 ketika Standar Emas menghilang.
Faktor tunggal terpenting yang memengaruhi nilai Dolar AS adalah kebijakan moneter, yang dibentuk oleh Federal Reserve (The Fed). The Fed memiliki dua mandat: mencapai stabilitas harga (mengendalikan inflasi) dan mendorong lapangan kerja penuh. Alat utamanya untuk mencapai kedua tujuan ini adalah dengan menyesuaikan suku bunga. Ketika harga naik terlalu cepat dan inflasi berada di atas target The Fed sebesar 2%, The Fed akan menaikkan suku bunga, yang membantu nilai USD. Ketika inflasi turun di bawah 2% atau Tingkat Pengangguran terlalu tinggi, The Fed akan menurunkan suku bunga, yang membebani Greenback.
Dalam situasi ekstrem, Federal Reserve juga dapat mencetak lebih banyak Dolar dan memberlakukan pelonggaran kuantitatif (QE). QE adalah proses di mana Fed secara substansial meningkatkan aliran kredit dalam sistem keuangan yang macet. Ini adalah langkah kebijakan nonstandar yang digunakan ketika kredit telah mengering karena bank tidak akan saling meminjamkan (karena takut gagal bayar oleh rekanan). Ini adalah pilihan terakhir ketika hanya menurunkan suku bunga tidak mungkin mencapai hasil yang diinginkan. Itu adalah senjata pilihan The Fed untuk memerangi krisis kredit yang terjadi selama Krisis Keuangan Besar pada tahun 2008. Hal ini melibatkan The Fed yang mencetak lebih banyak Dolar dan menggunakannya untuk membeli obligasi pemerintah AS terutama dari lembaga keuangan. QE biasanya menyebabkan Dolar AS melemah.
Pengetatan kuantitatif (QT) adalah proses sebaliknya di mana Federal Reserve berhenti membeli obligasi dari lembaga keuangan dan tidak menginvestasikan kembali pokok dari obligasi yang dimilikinya yang jatuh tempo dalam pembelian baru. Hal ini biasanya positif bagi Dolar AS.