Forex Hari Ini: Dolar Kesulitan di Tengah Sentimen Positif, Menjelang Data AS Berdampak Tinggi

Berikut ini adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Kamis, 16 Januari:

Aliran risk-off tetap menjadi tren di sesi Eropa awal pada hari Kamis, dengan Dolar AS (USD) berjuang bersama dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Optimisme pasar terkait dengan kebangkitan ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) AS akan tetap berada di jalur untuk dua kali penurunan suku bunga tahun ini mengingat angka inflasi yang rendah.

Indeks Harga Konsumen (IHK) AS naik sesuai dengan prakiraan pada tingkat tahunan sebesar 2,9% di bulan Desember dari 2,7% di bulan November. Namun, IHK inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi, naik sebesar 3,2%, di bawah prakiraan 3,3%. Sebelumnya dalam pekan ini, Indeks Harga Produsen (IHP) tahunan AS naik 3,3% di bulan Desember, meleset dari pertumbuhan yang diharapkan sebesar 3,4%.

Taruhan dovish terhadap The Fed, harapan untuk lebih banyak stimulus dari Tiongkok dan meredanya ketakutan akan tarif perdagangan yang mengganggu di bawah kepresidenan Donald Trump meningkatkan sentimen investor sambil mengurangi daya tarik safe-haven USD.

Namun, mata uang utama valas gagal memanfaatkan sentimen risk-on dan USD yang lesu, Dolar Australia (AUD) dan Yen Jepang (JPY) muncul sebagai mata uang terlemah di seluruh papan valas. AUD/USD mendekati level 0,6200 setelah melonjak ke 0,6250 dalam reaksi spontan terhadap data perubahan ketenagakerjaan Australia yang kuat. Namun, kenaikan Tingkat Pengangguran Australia menambah taruhan pelonggaran awal oleh Reserve Bank of Australia (RBA).

Sementara itu, USD/JPY mengalami sesi Asia yang volatil lainnya pada hari Kamis, awalnya jatuh tajam dari 156,00 ke 155,20 karena meningkatnya ekspektasi bahwa Bank of Japan (BoJ) akan menaikkan suku bunga pekan depan. Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, Bloomberg melaporkan bahwa bank sentral Jepang diprakirakan akan menaikkan suku bunga pekan depan, kecuali terjadi gejolak pasar besar setelah pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump. Pembeli USD/JPY kembali dengan kuat dan merebut kembali 156,00 setelah komentar Gubernur BoJ Kazuo Ueda.

Pound Sterling mempertahankan nada tawarannya, meninggalkan GBP/USD berputar-putar di dekat 1,2200 saat para pedagang mencerna data Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produksi Industri Inggris yang mengecewakan untuk bulan November. Ekonomi Inggris tumbuh pada laju bulanan sebesar 0,1% di bulan November, di bawah prakiraan +0,2%. Data lain dari Inggris menunjukkan bahwa Produksi Industri dan Manufaktur bulanan masing-masing turun sebesar 0,4% dan 0,3% di bulan November. Kedua pembacaan tersebut mengejutkan pasar ke sisi negatif.

EUR/USD mempertahankan tawaran beli minor di dekat 1,0300 setelah gagal bertahan di atas level tersebut, berkat sentimen pasar yang membaik. Namun, kenaikan lebih lanjut tampaknya terbatas di tengah ekspektasi dovish European Central Bank (ECB) dan menjelang Rilis Akun Kebijakan ECB dari pertemuan Desember. Pasangan mata uang ini juga diperdagangkan dengan hati-hati sebelum rilis data Penjualan Ritel dan Klaim Pengangguran AS.

USD/CAD tetap didukung di atas 1,4350 karena harga minyak mengkonsolidasi rally ke level tertinggi enam bulan. Harga minyak WTI turun 0,45% pada hari itu, diperdagangkan di bawah $79 pada saat penulisan.

Harga Emas pulih untuk menguji $2.700 di sesi Eropa, membalik penurunan singkat ke $2.690.