GBP/USD Naik Menuju 1,3150 karena Sentimen Risk-On

• GBP/USD menghentikan penurunan tiga hari beruntunnya akibat membaiknya sentimen risiko.
• Data Indeks PCE AS bulan Juli telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang agresif di bulan September.
• Pound Sterling dapat menguat lebih lanjut karena BoE diprakirakan akan menurunkan suku bunga secara bertahap pada tahun 2024.

GBP/USD menghentikan penurunan tiga hari beruntun, diperdagangkan di sekitar 1,3140 selama jam-jam Asia pada hari Senin. Dolar AS (USD) menghadapi tantangan karena meningkatnya optimisme pasar di tengah meningkatnya ekspektasi dovish seputar Federal Reserve (The Fed) AS.

Namun, data Indeks Belanja Konsumsi Perorangan (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS bulan Juli membuat para pedagang mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve yang agresif di bulan September. Indeks Harga PCE naik 2,5% dari tahun ke tahun di bulan Juli, sesuai dengan angka sebelumnya yaitu 2,5% namun kurang dari estimasi 2,6%. Sementara itu, PCE inti, naik 2,6% dari tahun ke tahun di bulan Juli, konsisten dengan angka sebelumnya yaitu 2,6% namun sedikit di bawah prakiraan konsensus 2,7%.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar 70,0% mengantisipasi setidaknya penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) oleh The Fed pada pertemuan bulan September. Para pedagang saat ini cenderung berfokus pada angka-angka ketenagakerjaan AS yang akan datang, termasuk Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan Agustus, untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai potensi besaran dan laju penurunan suku bunga The Fed.

Dari sisi GBP, Bank of England (BoE) diprakirakan akan menurunkan suku bunga secara bertahap di sisa tahun ini, yang dapat membantu Pound Sterling (GBP) mempertahankan posisinya. Pada Simposium Jackson Hole, Gubernur BoE Andrew Bailey menyatakan bahwa efek putaran kedua dari tekanan inflasi tidak akan terlalu signifikan dari yang diantisipasi. Namun, Bailey juga menyarankan agar tidak mempercepat pemangkasan suku bunga tambahan, demikian dikutip dari Reuters.