Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Naik Mendekati $29,50 karena Biaya Peluang yang Lebih Rendah

• Harga perak menguat karena meningkatnya peluang penurunan suku bunga The Fed mengurangi biaya peluang untuk memegang aset bullion.
• Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic menyarankan bahwa mungkin ini adalah "waktunya untuk bergerak" untuk mengimplementasikan penurunan suku bunga.
• Militer Israel dan kelompok militan Palestina Hamas telah setuju untuk melakukan gencatan senjata selama tiga hari.

Harga perak (XAG/USD) melanjutkan kenaikan untuk 2 hari berturut-turut, diperdagangkan di kisaran $29,50 per troy ons selama jam-jam Asia pada hari Jumat. Perak yang tidak berimbal hasil diuntungkan oleh biaya peluang yang lebih rendah karena meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve AS pada bulan September.

Investor menunggu Indeks Harga Belanja Konsumsi Perorangan (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS bulan Juli yang dijadwalkan akan dirilis di Sesi Amerika Utara, untuk mencari petunjuk tentang arah suku bunga AS di masa depan.

Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic, seorang hawk terkemuka di FOMC, mengindikasikan pada hari Kamis bahwa mungkin sudah "waktunya untuk bergerak" terkait penurunan suku bunga karena inflasi yang semakin mendingin dan tingkat pengangguran yang lebih tinggi dari yang diprakirakan. Namun, ia ingin menunggu konfirmasi dari laporan pekerjaan bulanan yang akan datang dan dua laporan inflasi sebelum pertemuan The Fed di bulan September.

Dari sisi geopolitik, emas batangan safe haven mungkin akan menghadapi tantangan karena militer Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, telah setuju untuk melakukan gencatan senjata selama tiga hari di Gaza. Jeda ini dimaksudkan untuk memberikan vaksinasi putaran pertama bagi 640.000 anak-anak untuk melawan polio, menurut seorang pejabat senior WHO, seperti dilaporkan oleh Reuters pada hari Kamis.

Dalam berita lain yang dilaporkan oleh Reuters, pasukan Israel membunuh seorang komandan lokal gerakan Jihad Islam yang didukung Iran dan empat militan lainnya di Tepi Barat pada hari Kamis. Insiden ini terjadi dalam salah satu serangan terbesar di wilayah yang diduduki Israel dalam beberapa bulan terakhir, yang menandai eskalasi yang signifikan dalam konflik yang sedang berlangsung.